Menjadi korban pemalsuan tanda tangan atau dokumen sering kali membuat seseorang panik dan bertindak terburu-buru. Namun, tanpa disadari, beberapa tindakan justru memperlemah posisi hukum korban di mata penyidik maupun pengadilan.
Artikel ini membahas 4 kesalahan fatal yang kerap dilakukan korban pemalsuan, beserta cara menghindarinya agar proses hukum berjalan efektif dan hasilnya berpihak pada korban.
Daftar Isi
Toggle1. Korban Pemalsuan harus Segera Melapor ke Kepolisian
Banyak korban menunda pelaporan dengan alasan ingin “menyelesaikan secara kekeluargaan”. Padahal, penundaan laporan dapat menyebabkan hilangnya bukti penting seperti tinta, dokumen asli, atau jejak digital.
💡 Fakta: Berdasarkan praktik forensik, semakin lama jeda antara peristiwa dan pelaporan, semakin sulit ahli grafonomi memastikan otentisitas tanda tangan.
2. Tidak Menyimpan Dokumen Asli sebagai Barang Bukti
Sering terjadi korban hanya membawa fotokopi dokumen saat membuat laporan, padahal bukti asli sangat penting untuk pemeriksaan forensik.
Tanpa dokumen asli, analisis visual dan mikroskopis tidak dapat dilakukan secara valid.
💡 Fakta: Dokumen asli memungkinkan pemeriksaan tekanan goresan, aliran tinta, dan pola serat kertas—unsur yang tidak terlihat di fotokopi.
3. Mengabaikan Pemeriksaan Ahli Grafonomi
Beberapa korban menganggap laporan polisi sudah cukup tanpa perlu pemeriksaan ahli. Padahal, keterangan ahli grafonomi merupakan alat bukti sah yang memperkuat posisi hukum korban di pengadilan.
💡 Fakta: Hasil analisis ahli dapat menentukan apakah tanda tangan benar dipalsukan, siapa pelaku potensialnya, dan bagaimana modusnya.
4. Memberikan Pernyataan Tidak Konsisten
Dalam proses penyidikan, korban kerap berubah-ubah dalam menjelaskan kronologi atau bukti. Inilah yang sering dimanfaatkan oleh pihak lawan untuk melemahkan kredibilitas korban.
💡 Fakta: Konsistensi dan kejelasan kronologi menjadi dasar kepercayaan hakim dan penyidik terhadap laporan korban.
Kesimpulan
Kesalahan kecil seperti menunda laporan atau tidak memeriksa bukti dengan ahli dapat berakibat fatal dalam perkara pemalsuan.
Pastikan setiap langkah Anda terarah dengan dukungan pemeriksaan grafonomi forensik profesional untuk memperkuat bukti hukum.
📘 Butuh pendampingan dan verifikasi bukti pemalsuan?
🔗 Konsultasikan langsung di www.grafonomi.id/pemalsuan-dokumen




